Cara Usaha Ternak Sapi Bagi Pemula

Usaha Ternak Sapi adalah salah satu bisnis yang menjanjikan. Sapi adalah hewan peliharaan ternak yang sangat populer di Indonesia. Hal itu memungkinkan semua kalangan untuk memulai usaha peternakan hewan herbivora yang satu ini. Namun sebelum memulai usaha ternak sapi, perlu diketahui beberapa teknik beternak dan tips-tips lainnya.

Jika anda akan memulai bisnis ternak sapi maka anda berada di halaman yang tepat karena disini saya akan membagikan cara memulai usaha ternak sapi bagi yang pemula dengan baik dan benar.

Usaha Ternak Sapi Bagi Pemula

Usaha Ternak Sapi

Bagi para pemula, ternak sapi adalah salah satu usaha yang menjanjikan dan tidak ada matinya. Apakah benar demikian? Tentu saja, namun untuk memulai usaha ternak sapi membutuhkan modal yang tidak sedikit karena harga untuk satu ekor sapi bisa mencapai Rp10.000.000,00- hingga Rp16.000.000,00- bahkan bisa lebih.

Rata-rata usaha ternak sapi dapat menghasilkan puluhan juta bahkan bisa ratusan juta di setiap tahunnya. Diperlukan keahlian khusus jika Anda ingin memulai dan menjalankan bisnis peternakan sapi. Hal tersebut karena sapi memerlukan perhatian dan perawatan yang khusus. Jika kondisi sapi kurang sehat maka kualitasnya akan menurun dan dapat menyebabkan kerugian.

Jika anda berminat dan memiliki keseriusan untuk memulai usaha tersebut, berikut adalah tips-tips untuk anda yang memungkinkan anda menjadi peternak sukses!

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Usaha Ternak SapiĀ 

Sebelum menekuni usaha ini, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar usaha ternak sapi Anda mendapatkan hasil yang memuaskan. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan di antaranya

1. Penentuan Segmentasi Pasar

Sebelum memulai bisnis, Anda harus menentukan terlebih dahulu kepada siapa Anda akan bekerja sama dalam penjualan sapi. Hal ini dapat membantu Anda untuk menentukan jenis dan kondisi sapi yang nantinya akan Anda jual. Ada banyak target pasar yang dapat Anda pilih, seperti kebutuhan hewan kurban, pasar hewan, tempat pemotongan hewan dan penjualan bibit sapi.

Anda bisa menjual bibit sapi jika memelihara sapi siap dipotong terlalu lama. Seekor sapi akan siap dipotong ketika usianya mencapai 3-6 tahun.

2. Pemilihan Bibit Sapi yang Unggul dan Berkualitas

Bibit sapi yang unggul cenderung lebih kebal dari berbagai penyakit. Selain itu bibit sapi yang unggul juga akan memberikan keuntungan karena sapi yang sehat dan berkualitas memiliki harga yang lebih tinggi. Ciri-ciri bibit sapi yang sehat adalah kulit dan bulu sapi bersih dan tidak rontok, mata jernih tidak kusam serta hidung tidak terlalu berlendir.

3. Pemilihan Lokasi, Tata Letak dan Desain Kandang Sapi

Lokasi kandang sapi alangkah sebaiknya terletak agak jauh dari pemungkiman untuk menghindari bau tak sedap yang ditimbulkan dari kotoran sapi yang akan menyebabkan komplain. Anda juga perlu memperhatikan jalan kandang agar dapat diakses oleh kendaraan besar menuju seperti truk yang akan mempermudah pendistribusian sapi ternak anda.

Untuk desain kandang, pastikan kandang besar Anda dapat menampung jumlah sapi yang Anda miliki, sisakan juga tempat untuk menyimpan stok pakan. Perhatikan juga tata letaknya, pastikan kandang mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk hewan ternak Anda untuk memastikan kandang tidak terlalu lembab.

Kandang sapi juga memerlukan halaman yang cukup luas untuk sesekali mengeluarkan sapi-sapi anda agar sapi dapat tumbuh dengan sehat. Dengan mengeluarkan sapi dari kandang, daging yang dihasilkan juga lebih berkualitas loh.

4. Pakan Sapi dan Kualitasnya

Selain pakan hijau, Anda dapat mengkombinasikan pakan untuk memenuhi gizi, seperti memberikan air kedelai untuk sapi. Anda juga dapat memberikan vitamin dan mineral pada sapi, contohnya dengan memberikan POC NASA pada sapi secara berkala agar sapi terhindar dari penyakit.

Jangan pernah memberikan sapi anda tanaman yang berkualitas rendah seperti tebu, alang-alang dan jerami. Pakan yang tidak berkualitas dapat menghambat pertumbuhan sapi. Untuk memudahkan memberi pakan hijauan pada sapi gunakan alat pencacah rumput. Selain untuk memudahkan pencernaan sapi, alat pencacah rumputĀ juga memudahkan sapi sakit untuk menelan makanannya.

Baca juga: Ternak Sapi Limosin: Sukseskan Peternakan Anda

5. Pemeliharaan Sapi dengan Baik dan Benar

Tentu saja anda harus memberikan perawatan terbaik untuk sapi anda. Berikan vaksinasi pada sapi untuk menjaga dan meninkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit. Pastikan kandang selalu dalam keadaan bersih dan kering agar tidak menjadi sumber penyakit bagi sapi.

Pengecekan tempat makan dan minum juga tak kalah penting, pastikan agar tempat makan dan minum sapi tidak dalam keadaan kosong. Anda juga perlu sesekali mengeluarkan sapi-sapi Anda keluar dari kandang agar tercipta dagimg yang lebih sehat dan berkualitas. Jika sapi Anda jarang bergerak maka daging yang dihasilkan berkualitas rendah dan tentu saja akan mengurangi keuntungan.

Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk memulai Usaha Ternak Sapi

Sebenarnya banyak sekali produk dari olahan sapi selain daging, seperti bakso, susu sapi, sosis sapi dan masih banyak lagi. Dengan tingginya permintaan produk berbahan baku sapi tentu saja hal itu akan meningkatkan perkembangan pada bisnis peternakan sapi. Namun ada juga hal yang harus diperhatikan yaitu persaingan, semakin banyak permintaan maka akan semakin besar juga persaingannya.

Bukan hanya persaingan dalam negeri saja, bahkan sapi lokal harus bersaing dengan sapi impor. Tentu saja para peternak lokal harus menghadapi ancaman pasar. Oleh karena itu peternak tidak hanya perlu beternak saja, namun juga harus paham seputar pemasaran. Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

1. Modal Usaha Ternak Sapi

Persiapan pertama yang paling penting adalah modal berupa anggaran untuk memulai usaha peternakan sapi. Meskipun modal awal terbilang cukup besar, namun Anda akan mendapatkan keuntungan yang besar tentunya jika Anda mengelolanya dengan baik.

Modal selanjutnya bukan lagi tentang anggaran, namun juga dengan memiliki link dan jaringan pertemanan yang dapat menguntungkan bisnis Anda. Carilah teman yang berpengalaman dalam bisnis ini untuk saling sharing dan bertukar pengalaman seputar bisnis ini. Tentunya informasi juga tak kalah penting untuk membuka kesempatan pertama.

2. Model Berbisnis Usaha Ternak Sapi

Jika sudah mendapatkan informasi serta hubungan pertemanan dengan sesama peternak, sekarang anda tinggal memilih model berbisnis anda sendiri. Pilihlah jenis sapi yang akan Anda ternakan, pilih sesuai kapasitas. Berikut adalah jenis-jenis sapi yang dapat diternakan:

  • Sapi Brahman

Sapi Brahman merupakan jenis sapi impor, ciri-cirinya adalah tubuhnya yang cenderung lebih besar dan pertumbuhan yang lebih cepat. Jenis sapi ini sangat populer di Indonesia mengingat banyak peternakan yang membudidayakan jenis sapi ini. Sapi ini sangat terkenal sebagai sapi pedaging yang pertumbuhannya lebih cepat dari sapi lokal.

  • Sapi Ongole

Ciri yang paling menonjol dari sapi ini adalah warna bulunya yaitu putih. Sapi ini berasal dari India, hidup di cuaca panas dan tropis. Banyak peternak yang menyukai jenis sapi ini, namun pertumbuhan dari sapi ini cukup lambat yaitu 4-5 tahun. Tidak sedikit juga peternak yang menyilangkan jenis sapi ini dengan jenis lainnya.

  • Sapi Limusin

Jenis sapi ini berasal dari Limousin sehingga dapat bertahan di cuaca tropis Indonesia. Daging yang dihasilkan sapi jenis ini lumayan banyak dan pertumbuhannya juga cepat sehingga banyak peternak yang memilih sapi Limousin.

  • Sapi Bali

Sapi bali merupakan jenis sapi yang paling mudah perawatannya karena sapi ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Jenis sapi yang berasal dari kawasan Timur Indonesia ini disukai banyak peternak lokal karena banyak kelebihan yang dimiliki Sapi Bali.

  • Sapi Madura

Sapi lokal yang berikutnya adalah Sapi Madura, ciri utama dari sapi ini adalah warna bulunya yang cenderung coklat kekuningan atau coklat kemerahan serta memiliki punuk. Kekurangan jenis sapi ini adalah pertumbuhan bobot badannya.

  • Sapi Perah

Jenis sapi ini bisa menjadi pilihan jika Anda ingin lebih fokus pada produksi susu. Produk-produk turunan dari sapi perah adalah susu segar,susu kental manis, keju,mentega, yoghurt dan masih banyak lagi.

  • Sapi Potong

Sapi potong adalah jenis sapi khusus yang dipelihara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging. Produk-produk turunan dari sapi potong berupa irisan daging sapi , sosis,burger dan sebagainya.

Langkah-Langkah Membuat Kandang Sapi

Jika model ternak telah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah membuat tempat peternakan. Pastikan lokasi yang akan digunakan jauh dari pemungkiman minimal berjarak 10 meter. Akses ke lokasi juga harus diperhatikan, pastikan jalan lokasi dapat dilalui kendaraan besar agar mempermudah distribusi.

Kandang sapi juga harus mendapatkan cahaya yang cukup untuk menjaga suhu kandang. Perkiraan biaya yang diperlukan untuk membuat kandang standar adalah Rp50.000.000,00- yang mampu menampung 25 ekor sapi.

Alat dan Bahan

Dalam pembuatan kandang, berikut alat dan bahan yang diperlukan:

  • Besi dan kayu yang akan dijadikan kerangka kandang.
  • Paku,palu dan perlengkapan lainnya guna menyatukan kerangka.
  • Gergaji sebagai alat pemotong.
  • Kunci pas dan obeng yang digunakan untuk mengencangkan baut.
  • Kawat anyaman yang dapat membentuk dinding pada tiang.
  • Atap yang bisa berupa seng, asbes dan genteng.
  • Lampu sebagai penerang kandang.
  • Ventilasi agar kandang tetap terang dan juga sehat.
  • Penghalang untuk memisahkan antara tempat makan dan minum.
  • Tali pengikat untuk mengikat sapi.

 

Dalam memilih material sesuaikan dengan kebutuhan Anda, apakah Anda ingin membuat kandang untuk jangka panjang atau hanya untuk sementara. Gunakan material berkualitas tinggi jika kandang anda akan digunakan dalam jangka panjang.

  • Rangka Kandang

Untuk membuat rangka kandang pilihlah material yang kokoh dan tidak mudah rapuh. Rangka kandang merupakan komponen paling penting yang akan menentukan kekuatan kandang.

  • Rangka Atap

Gunakan bahan seperti genteng, seng, asbes. Lebih baik memilih asbes karena harganya lebih terjagkau serta kualitas yang tidak diragukan lagi. Pasang secara rapi dan rapat untuk menghindari kebocoran.

  • Lantai

Pastikan lantai yang digunakan pada kandang tidak licin untuk menjaga keamanan sapi anda. Lantai pada kandang harus mempunyai sudut kemiringan sekitar 15 derajat untuk menampung kotoran dan pakan sapi yang jatuh.

Cara Membuat Kandang Untuk Usaha Ternak Sapi

Sebelum Anda memulai pembuatan kandang sapi, pastikan Anda sudah memiliki model kandang yang akan Anda gunakan serta jenis sapi yang Anda pilih. Buat kandang sejajar atau dua baris yang menghadap. Anda juga bisa menggunakan posisi di sekitar kandang yang saling menghadap atau bisa juga berlawanan. Tambahkan lubang untuk ventilasi yang berfungsi untuk menjaga suhu di dalam kandang.

Ukuran kandang ideal tiap sapi idealnya 2,5 x 2 meter dan 1,5 x 2 meter untuk sapi jantan. Sedangkan untuk sapi betina berukuran 1,8 x 2 meter. Buat kandang dalam beberapa kategori untuk membedakan antara induk sapi, sapi dalam penggemukan serta sapi yang sedang sakit. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam manajemen usaha ternak sapi.

Pengolahan kotoran sapi juga tak kalah penting guna menjaga aktivitas peternakan tetap ramah lingkungan. Penting sekali untuk membuat tempat pengolahan khusus untuk kotoran sapi. Apalagi jika bisa dalam mengolahnya, kotoran sapi juga bisa menjadi keuntungan tambahan. Bisa dijadikan biogas, pupuk kandang, bioorang dan lain sebagainya.

Pembuatan Pagar Pembatas Usaha Ternak Sapi

Pagar pembatas sapi bertujuan untuk menghalangi atau membatasi pergerakan agar tidak mengganggu kawasan peternakan di luar. Pembatas juga berfungsi untuk melindungi sapi dari bahaya luar seperti binatang buas, pencurian dan masih banyak lagi.

Ada banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pagar pembatas. Berikut adalah beberapa panduan pembuatan pagar pembatas sapi:

Penentuan Jenis Pagar yang Tepat untuk Usaha Ternak Sapi

Petama-tama pilihlah jenis yang akan digunakan. Jenis yang digunakan umumnya berupa pagar kayu, pagar kawat dan pagar beton. Pilihlah pagar sesuai dengan anggaran dan kebutuhan serta sesuaikan juga dengan lokasi kandang.

Jika lokasi peternakan anda luas ,pagar bisa anda buat dengan lebih luas sehingga sapi juga akan lebih leluasa untuk bergerak. Untuk membuat pagar kayu sebenarnya cukup mudah, hanya dibutuhkan beberapa bahan saja seperti tali kawat, turnbuckle, baut mata, dan patok kayu atau besi.

Penentuan Ukuran Serta Dimensi Pagar

Sesuaikan ukuran pagar dengan lokasi peternakan anda. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan pagar tinggi agar sapi tidak dapat melompat keluar pagar. Pemilihan ukuran pagar yang salah juga dapat membahayakan keselamatan sapi.

Pemilihan Bahan yang Kuat dan Tahan Lama

Gunakan bahan dengan kualitas terbaik dan tahan lama agar dapat bertahan dalam waktu yang lama serta dapat melindungi sapi dengan baik. Pilihlah bahan umum yang digunakan seperti kayu keras, beton precast, dan kawat baja.

Mempertimbangkan Faktor Lingkungan

Kondisi tanah, cuaca serta faktor lingkungan lainnya juga harus dipertimbangkan dalam pembuatan pagar pembatas sapi. Misalnya, pagar kayu akan rentan membusuk jika terlalu sering terkena udara. Sedangkan pagar kawat tidak sesuai dengan kawasan peternakan yang memiliki banyak pepohonan yang dapat merusak kawat. Pagar kawat juga rentan terhadap korosi.

Peringatan Keselamatan Sapi

Pemasangan pagar harus kuat dan rapi sehingga tidak rentan terhadap kerobohan. Pastikan tidak ada bagian tajam yang menonjol pada pagar yang dapat melukai sapi. Pagar harus dipasang pada posisi yang tepat dan tidak menghalagi akses sapi ke makanan.

 

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

Seiring berjalannya waktu, kotoran yang menumpuk dari peternakan akan semakin banyak. Oleh karena itu, Anda juga harus mengetahui cara mengolahnya seperti menjadikan pupuk kompos. Pengolahan yang tepat tentu saja akan memberikan keuntungan tambahan. Berikut adalah cara mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos:

Bahan:

  • Kotoran sapi 800kg
  • Sekam padi 200kg
  • Udara secukupnya
  • Dekomposer atau stardec 2,5 kg
  • Molase 2,5 liter

Alat:

  • Cangkul dan sekop yang akan digunakan untuk melakukan pengadukan dan pembalikan.
  • Terpal yang akan digunakan untuk menutup adukan kompos.
  • Tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari dan hujan. Pembuatan kompos dibagi menjadi 4 bagian yaitu untuk proses pengadukan, adukan umur 1 minggu,adukan umur 2 minggu dan kompos siap kemas.
  • Gudang sebagai tempat penyimpanan kompos.
  • Ember untuk mengambil udara dan mencairkan molase.
  • Karung untuk pengemasan pupuk kompos.

Proses pembuatan

  1. Siapkan kotoran sapi dengan sekam padi diatasnya.
  2. Taburkan dekomposer secara merata.
  3. Cairkan molase kemudian disiram secara merata kemudian diaduk.
  4. Atur kelembaban 60%, cirinya adalah tidak pecah saat digenggam, tangan tidak basah dan tidak ada tetesan udara.
  5. Bahan yang sudah diaduk tutup rata menggunakan terpal.
  6. Proses pembalikan dilakukan setiap minggu.
  7. Proses pengomposan membutuhkan waktu selama 3 minggu.
  8. Pupuk kompos yang sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak bau dan tidak panas.

Ciri-ciri pupuk kompos yang baik

  • Warna menjadi gelap yaitu coklat kehitaman.
  • Aromanya tidak menyengat namun mengeluarkan bau seperti bau tanah atau bau humus hutan.
  • Jika pupuk kompos dikepal akan menggumpal dan akan hancur dengan mudah jika ditekan dengan lunak